google.com, pub-2032731931779399, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Al-Quran Bernyawa pada Pameran Lukisan Wiji Thukul oleh Andreas Iswinarto

Lukni Maulana membaca puisi Al-Quran Bernyawa 
(Foro: Slamet Unggul)
PAMERAN Rupa Pembebasan Tribute to Widji Thukul oleh Andreas Iswinarto yang seharusnya bertempat di Gedung Sarikat Islam Kelurahan Sarirejo, Kota Semarang terpaksa dipindahkan di Balai Budaya LBH, Jl. Parangkembang 14 Perum Tlogosari - Semarang.

Hal ini disebabkan pengelola Wakaf Gedung Sarikat Islam merasa keberatan atas penyelenggaraan acara sebagai akibat dari fitnah dan provokasi hoax dari kelompok tertentu yang menganggap acara sebagai embrio PKI.


Pada malam hari, Sabtu, 6 Mei 2017 digelar penutupan dengan pembacaan puisi oleh para sastrawan. Dimana sebelumnya menghadiri bersama keluarga Muhadz Ali J, Ibnu Himawan, dan Lukni Maulana pada acara Musyawarah Wilayah Keluarga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Tengah di Gedung BPPI Tanjung Mas Semarang yang dibuka oleh Sri Puryono Sekda Provinsi Jawa Tengah.


Setelah pembukaan Muswil KAHMI Jawa Tengah, dilanjutkan ke Rumah Budaya LBH Semarang. Berikut ini adalah puisi karya Habiburrahman El Shirazy berjudul Al-Quran Bernyawa yang dibacakan Lukni Maulana.

AL-QURAN BERNYAWA

Karya: Habiburrahman El Shirazy


di jabal nur

tubuhnya bergetar
jibril mendekapnya
tubuhnya bercahaya
bacalah

di jabal nur

tubuhnya diselimuti cahaya
jibril menuntunnya membaca
tubuhnya menggigil luar biasa
bacalah

di jabal nur

dalam kepasrahan total
tubuhnya bercahaya jibril menguatkan jiwanya
bacalah

batu batu itu

gugusan gunung itu
lembah itu
padang pasir
pohon pohon korma
angin yang berhembus
bintang gemintang
cahaya dan semua partikel
semua makhluk yang ada di langit dan di bumi
semua menjadi saksi
bahwa dia
dia yang bercahaya itu
yang dituntun jibril membaca cahaya itu
dia adalah utusan Alloh

sejak itu dia membaca cahaya

dia membawa cahaya
dia menyampaikan cahaya
dia menyibak kegelapan dengan cahaya
cahaya ayat ayat Alloh

cahaya itu ia potong potong

tiap hari dibagi sama rata
tak kurang tak lebih
ia takar dengan sempurna
setiap potongan cahaya 
menjadi cahaya yang sempurna
ia letakkan dan sebarkan
di mekkah di thaif di madinah
diseluruh penjuru jazirah
lalu ia ratakan ke belahan timur dan barat
dan keseluruh seru sekalian alam
cahaya itu bernyawa
cahaya itu menghidupkan jiwa-jiwa yang mati
menyembuhkan peradaban yang sekarat

lihatlah dia 

penggembala domba yang tidak bisa membaca itu 
menyentuh dunia dengan cahaya
apa saja yang ia sentuhnya
menjadi hidup
menjadi bahagia

bacalah

dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan
dia membaca ayat ayat Tuhan
Ayat-ayat Tuhan hidup dalam nadinya
Dia lah al-quran yang hidup dan benyawa
Tiang tumbang berhadapan dengannya
parasnya yang menjarah dunia melebihi para raja 
karena ikut dibelakangnya

dan kelak ketika gunung gunung meletus

langit pecah bumi terbelah
mayapada diselimuti api
semua sekarat dan mati
jibril mikail  isrofil izroil
dan semuanya yang bernama makhluk akhirnya mati

padang masyhar digelar

amal amal ditimbang
tempat kembali ditentukan
surga atau jahannam

dia alquran berjalan itu

kembali datang membawa kesejukan
ketenangan dan rasa aman
dia membawa syafaat
untuk siapa saja yang bernaung 
dalam cahaya petunjuknya

dialah Muhammad

nabi penyejuk jiwa
cahaya peradaban ummat manusia
dialah alquran yang bernyawa
untuknya kukirim shalawat dan salam cinta