Foto: Sehabis kegiatan "Permainan Tradisional" |
(QS.
Al-Mumtahana: 5)
HOAX atau informasi yang penuh kebohongan dan merupakan fitnah
bukanlah suatu hal yang baru. Oleh sebab fitnah selalu ada di sekitar kita,
begitupun rasulullah Muhamamd Saw seringkali menerima beragam fitnah. Kisah
fitnah yang terabadikan di dalam Al-Qur’an yakni, fitnah Ummul Mukminim Siti
Asiyah yang dituduh berselingkuh.
Bayangkan saja jika dari kita terkena serangan fitnah dan fitnah
tersebut sudah menyebar kemana-mana. Apa lagi sekarang ini eranya jejaring
sosial, finah semakin menjalar tidak terbendung. Selanjutnya, apa yang bisa
kita perbuat jika kita mengalami fitnah seperti apa yang dituduhkan Aisyah
bawasanya ia telah menghianati Rasulullah.
Sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad Saw sangat mencintai dan sayang
dengan Aisyah. Di dalam hati dan pikiran Nabi bahwa Aisyah tidak mungkin
melakukan hal tersebut. Dan kisah kejinya fitnah terjadi sehabis perang dengan
Bani Mushtaliq pada bulan Sya’ban 5 H dan terabadikan dengan turunya wahyu QS.
An-Nuur: 11-21.
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar.” (QS. An-Nuur: 11)
Mendapatkan berita perselingkuhan tersebut Nabi Muhamamd Saw tidak
mampu berkata-kata, ia amat sangat terpuku dan sikapnyapun mengalami perubahan.
Sehingga Aisyah sebagai korban fitnah tersebut hanya bisa menangis dan
berpasrah diri, ia merasakan betapa beratnya mendapatkan siksa dari perilaku
fitnah tersebut. sebulan lebih fitnah tersebut menyebar dalam kehidupan rumah
tangga Nabi dan Aisyah. Dan pada akhirnya Allah Swt menyelamatkan keharmonisan
rumah tangga nabi dengan menurunkan ayat tersebut.
Dalam kitab An-Naba’u al-Azhim, Dr Muhammad Abdullah Daraz menjelaskan
berbagai hikmah dari kejadian tersebut. Salah satu hikmah yang sangat agung
adalah kesabaran dan kejujuran Nabi Muhammad Saw.
Bayangkan saja jika hal tersebut mengalami diri kita pada era sekarang
ini bahwa fitnah sangat mudah ditebarkan baik melalui media sosial maupun media
cetak. Apa yang bisa kita perbuat? Tentu saja kita terus berusaha mengembalikan
citra diri kita, bahwa hal tersebut merupakan kebohongan.
Ternyata hoax atau fintah sangat berbahaya dan perlu kita waspadai.
Maka jangan sampai pada diri kita menyebarkan informasi hoax, sebelum kita
mengetahui kebenaran dari informasi tersebut.